"Hahahaha... Perkenalkan, aku Wandering. Magic Caster yang akan membunuh seluruh manusia dibumi ini!"
"T I D A K M U N G K I N?! Statusnya diluar nalar! Manusia biasa tidak akan bisa mengalahkannya!" Ucapku yang tidak percaya dengan status monster itu.
----------------------
NAMA : WANDERING LEVEL : 20
JOB : MAGIC CASTERRANK : B+
TITTLE : DARK WIZARDKING
RACE: DEMON
HP : 1000
MP : 500
------------------------------------------------------------
"Monster macam apa itu?" Tanya Bima.
"Akhirnya, datang juga Bossnya." Ucap Loka.
"Apa kita sanggup mengalahkan monster besar itu? Sepertinya dia sangat kuat." Tanya Roro.
"Aku rasa tidak akan mudah mengalahkannya." Aku merasa akan sulit mengalahkan monster itu.
"Kita pasti bisa mengalahkan monster itu. Kita hanya harus bekerja sama. Bima, berapa sisa peluru yang kau punya?" Tanya loka.
"2 buah lagi kak, peluru Bazoka ku habis. Aku rasa itu tidak akan cukup untuk bisa mengalahkannya." Jawab Bima.
"Tidak! Kita tidak boleh menyerangnya dengan senjata jarak jauh. Dia seorang Magic Caster akan lebih efektif jika kita menyerangnya secara langsung dari jarak dekat." Arya memberikan saran pada kami.
Kami menyusun rencana untuk mengalahkan monster bernama Wendering itu. Kami tidak tahu seberapa kuat dia. Namun, dengan level 20, seharusnya dia sangat kuat. Dimana rata-rata para player biasa hanya berlevel 3 sampai 5.
Beberapa players lain mengalami ketakutan, mental mereka untuk bertarung turun setelah melihat wujud Wendering. Mereka merasa putus asa sebab mereka tahu tidak akan bisa mengalahkan monster itu.
Ada beberapa party yang mencoba menyerang Wandering. Mereka secara bersamaan menyerang monster itu dari berbagai arah. Namun, tanpa bergerak sedikit pun monster itu bisa menahan serangan mereka dengan sebuah shield magic (perisai sihir) yang keluar dari tubuhnya. Semua senjata tidak mampu menembus shield itu.
"Hahahaha, usaha yang bagus! Tapi serangan kalian dan senjata yang kalian gunakan tidak akan mampu menembus perisai sihirku ini. Sekarang rasakan seranganku, Fireball!"
Wandering mengangkat tongkat sihirnya dan merapalkan mantra. Lalu, muncul sebuah sihir bola api (Fireball) yang dia arahkan kepada party yang menyerangnya.
Fireball itu mengenai semua anggota party dan membuat mereka terbakar. Setelahnya, party lain ikut menyerang. Tembakan, hantaman, dan tebasan senjata yang digunakan oleh semua players tidak sedikit pun membekas dari perisai sihir Wandering.
Akhirnya kami pun ikut menyerang, membantu party lain untuk mengalahkan Wandering. Kami semua terus menerus mencoba menghancurkan perisai sihir nya. Namun, tidak terjadi apa-apa. Perisai sihir itu sulit sekali ditembus.
"Hahahaha... Sudah ku bilang, kalian para manusia memang bodoh! Tidak ada satupun senjata yang kalian gunakan bisa menghancurkan perisaiku. Hahahaha...."
"Bruk, bruk, bruk..." Bima meninju perisai sihir Wandering.
Setelah kehabisan peluru, Bima menyerang perisai itu dengan tinjunya. Dia berusaha untuk menghancurkan perisai sihir itu. Tanpa diduga, perisai itu tergoyang. Wandering yang berada di dalam shield kagum dengan kekuatan tinju dari Bima.
"Hahahaha... Apa yang sedang kau lakukan? Manusia bodoh!"
"Kau bilang, semua senjata yang kami gunakan tidak akan mampu menghancurkan perisai mu!? Maka, akan aku coba hancurkan dengan tinjuku ini!"
"Hahahaha... Kau memiliki kekuatan yang cukup besar. Ayo! hancurkan perisaiku ini sebelum aku membunuhmu!"
Setelah beberapa kali Bima mencoba meninju perisai itu, akhirnya perisai itu mulai retak. Titik yang ditinju oleh Bima mengalami retak yang cukup parah.
"Sekarang, Kakak, Arya!" Teriak Bima menyuruh Loka dan Arya menyerang.
Setelah berhasil membuat perisai Wandering retak, Bima menyuruh Loka dan Arya untuk maju menyerang. Loka melempar senjatanya. Sebuah tongkat besi kecil yang tajam, dia arahkan ke titik pusat retakan itu. Tongkat itu menancap masuk kedalam perisai. Loka kemudian menendang tongkatnya agar bisa menembus perisai. Akhirnya, perisai itu hancur.
Arya kemudian menyerang Wandering dengan pedangnya. Sayangnya, serangan Arya tidak cukup cepat. Wandering berhasil menghindar, dia menghilang dan muncul kembali dengan menggunakan sihirnya.
"Hahahaha, serangan yang cukup bagus. Kalian mampu menghancurkan perisaiku yang cukup kokoh. Sepertinya, kalian berbeda dari manusia yang lain. Tapi, sayang sekali lawan kalian adalah aku. Sekarang, matilah kalian semua!" Wandering bersiap menyerang kami.
"Dia monster yang merepotkan!" Arya kesal.
Wandering menyerang kami secara bertubi-tubi dengan menggunakan sihirnya. Kami berhasil menghindari serangan itu. Akan tetapi, beberapa party lain terkena serangannya. Membuat beberapa dari mereka mati, karena terkena serangan sihir mematikan dari Wandering.
Sihir yang dikeluarkan oleh Wandering mempunyai damage yang kuat, sehingga beberapa players yang terkena serangan itu akan langsung mati.
Bima kembali menyerang Wandering. Kali ini dia menggunakan patahan tiang untuk menyerangnya. Dia melompat ke arah Wandering, kemudian menghantamkan tongkat besi itu ke wajah wandering yang membuatnya terhempas.
"Haaa, rasakan ini monster sialan!"
Brug... Bima berhasil memukul wajah Wandering.
"Sekarang, semua serang dia!" Arya memerintahkan kami untuk menyerang Wandering.
"Haaa...." Kami semua menyerangnya.
Sekarang giliran kami bertubi-tubi menyerang Wandering. Serangan kami berhasil memojokkan-nya. Bar HP (Health Point) yang ada di statusnya pun sedikit demi sedikit terkikis. Begitupun dengan MP-nya (Mana Point) yang sering dia gunakan untuk menyerang dan bertahan menggunakan sihirnya.
"Kurang ajar, kalian makhluk rendahan! Aku Magic Caster, kewalahan melawan makhluk seperti kalian?! Ini tidak bisa dibiarkan!" Wandering kesal karena dia terpojok oleh serangan kami.
"Terus lakukan serangan, sampai HP nya habis!" Teriak Arya menyuruh kami untuk terus menyerang Wandering.
"Haaa..." Party kami semangat menyerang.
Tsang... Tsang... Tsang....
Bruggg... Bruggg... Bruggg...
Setelah beberapa lama menyerang, Wandering berhasil lepas dari serangan kami. Lagi-lagi dia mengaktifkan perisai sihirnya untuk menahan serangan kami. Kemudian, dia menggunakan tongkat sihirnya dan mengeluarkan sihir untuk menghempaskan kami semua.
"Baiklah, Aku akan serius! Akan ku balas serangan kalian! (Membaca mantra) Aktifkan Dark Magic..."
Wandering mengaktifkan Dark Magic, skill khusus yang dimilikinya. Skill itu mengambil roh dari sisa monster seperti goblin, Buto Ijo, dan Ahool dan memasukannya kedalam tongkat sihir Wandering. Setelah para monster itu mati karena rohnya diambil, Kemudian dia menggabungkan tongkat sihir dengan dirinya sendiri. Tongkat sihir itu masuk kedalam tubuh wandering, dan membuatnya menjadi sangat kuat. Walaupun sudah tidak memiliki tongkat sihir namun dia masih dapat menggunakan sihir menggunakan 2 lingkaran sihir yang ada dikedua tangannya.
"Haaa, bersiaplah kalian semua untuk mati!"
Wandering mengarahkan tangannya pada Roro. Tanpa merapalkan mantra, dia membuat bola sihir hitam untuk menyerang. Bola sihir dengan ukuran lebih besar dari sebelumnya itu dia tembakan kearah Roro.
"Roro, awas!" Teriak Bima.
Bima berusaha melindungi Roro, dia menghadang bola sihir itu dan menahannya menggunakan kedua tangannya. Bola sihir itu beradu kekuatan dengan Bima. Namun, Bima tidak berhasil menghentikan bola itu. Dia dan Roro terkena bola sihir itu sehingga membuatnya terpental dan mengalami luka yang cukup parah.
"Arggghhh..." Bima dan Roro terpental setelah terkena serangan.
"Bima, Roro!" Aku khawatir pada kondisi mereka.
"Kau, kurang ajar! beraninya kau melukai adikku! Akan kuhabisi kau!" Loka sangat marah pada Wandering.
Setelah melihat Bima dan Roro terluka dan tak sadarkan diri. Loka marah, dia meyerang Wandering dengan 2 buah tongkat besi berukuran kecil dengan ujung yang tajam.
Wandering berhasil menghindari setiap serangan dari Loka. Dia menghilang dan berpindah-pindah tempat. Akhirnya, dia membuat bola sihir hitam lagi dan menembakkan-nya kearah Loka. Membuat Loka terpental dan terluka oleh bola sihir itu.
"Arggghhttt!" Loka kesakitan karena serangan dari Wandering.
"Hahahaha, sudah tiga orang pengganggu ini, berhasil aku kalahkan. Sekarang, giliran kalian!"
Setelah Bima, Roro dan Loka berhasil dikalahkan. Sekarang, hanya tersisa aku dan Arya yang masih bertahan.
"Oi Jay, apa kau bisa menyerang Jantung yang ada di dada kirinya?" Arya menyuruhku menyerang jantung Wandering.
"Maksudmu jantungnya? Untuk tengkorak seperti dia, apa dia memiliki jantung?" Aku sedikit heran dengan ucapan Arya, karena Wandering adalah sesosok tengkorang.
"Lakukan saja apa yang aku perintahkan." Arya tetap memaksaku menyerang jantungnya.
"Baiklah, akan aku coba." Aku menerima perintahnya itu.
"Matilah Kalian!" Wandering menembakkan kembali bola sihirnya.
Dia menembakkan bola sihirnya lagi ke arah kami berdua. Aku berlari kearahnya dan berhasil menghindar dari bola sihir itu. Namun, bola itu mengarah pada Arya.
"Arya!" Aku berteriak padanya.
Bola itu dengan cepat mengarah pada Arya. Arya hanya berdiam diri dan memegang pedangnya. Aku khawatir dia akan mengalami hal yang sama seperti Bima, Roro dan Loka. Namun....
Slash, Duar... Bola sihir itu terbelah menjadi dua dan meledak.
"Cepat, serang dia. Jangan khawatirkan aku. Aku akan segera membantumu!"
Pedang Arya mengeluarkan aura hitam yang cukup menakutkan. Dengan pedangnya itu dia menebas dan membelah bola sihir Wandering menjadi dua. Belahan bola sihir itu mengenai bangunan yang ada dibelakang Arya, dan meledakkan bangunan itu.
Aku kemudian menyerang Wandering, lagi-lagi dengan sihir menghilangnya dia berhasil lolos dari semua seranganku. Setelah beberapa kali aku menyerang, akhirnya aku berhasil membuat kantung kiri pada bajunya sobek.
"Hahahaha, cukup bagus! Kau sepertinya mengincar jantungku. Tapi, sayang sekali, ras Demon atau Ghost sepertiku tidak memiliki jantung atau pun organ dalam lainnya."
Tiba-tiba Arya menusukan pedangnya ke dada kanan Wandering. Dia menyerangnya dari belakang, Wandering tidak sempat menghindari serangan Arya.
"Matilah Kau!"
Jleb... (Arya berhasil menusuk dada kanan Wandering dari arah belakang).
"Kau, kurang ajar! Aku sudah mengira pedang itu tidak! maksudku kau bukan manusia biasa. Dilevelmu yang sekarang harusnya kau tidak bisa menggunakan sihir jenis apapun!" Wandering kaget karena Arya mampu menggunakan sihir pada pedangnya.
Wandering benar, aura hitam yang keluar dari pedang Arya tentu saja itu sihir. Di novel yang kubaca itu, sihir hanya dapat digunakan oleh players yang mempunyai minimal 10 MP dan berlevel 10. Itu artinya Arya memiliki Level 10 atau mungkin lebih.
"Kau mungkin sedikit benar. Tapi, pedangku ini memiliki kemampuannya sendiri. Selain itu, pedangku ini dapat mendeteksi sihir di dada kananmu. Kau menyembunyikan inti mu di dada kananmu dan jika ku hancurkan, inti mu ini kau akan mati! Benarkan?" Arya mengetahui inti dari Wandering berkat kemampuan pedangnya yang mampu mendeteksi sihir.
"Sejak kapan kau tahu, aku menyembunyikan intiku di dada kananku? Apa jangan-jangan saat aku berwujud goblin!? Kau seorang diri yang tidak menyerangku?"
"Ya kau benar, saat banyak monster yang keluar dari gate. Mereka semua memiliki sukma (roh) dan tidak ada satupun inti dari mereka dan itu berbeda dengan kau. Hanya kau yang memiliki aura kehidupan yang berasal dari intimu itu. Ditambah lagi aura itu merupakan aura kutukan yang sangat kuat."
"Hahaha aku mengerti sekarang. Pedangmu juga merupakan pedang kutukan, benarkan? Kau pasti akan berada dipuncak dan menjadi seorang players yang hebat. Jika boleh aku tanya, dari mana kau mendapatkan pedang sakti seperti itu?"
"Matilah kau!" Arya menambahkan sihir pada pedangnya yang membuat pedangnya menjadi lebih kuat. Pedang itu berhasil menghancurkan inti Wandering.
Inti yang berada di dalam tubuh Wandering hancur. Seketika Wandering mati dan tubuhnya menghilang. Arya berhasil membunuh Wandering, dan Quest berhasil diselesaikan.
Bima, Roro dan Loka menghampiri kami dengan luka yang cukup parah. Namun, mereka masih sanggup untuk berdiri dan berjalan ke arah kami.
"Kalian berdua berhasil mengalahkan Boss monster itu. Kalian memang hebat" Bima senang karena Wandering berhasil dikalahkan.
"Tidak Bima, yang berhasil mengalahkan Wandering adalah Arya. Aku hanya mengikuti perintahnya saja." Jawabku pad Bima.
"Teman-teman, kita bwrhasil menyelesaikan Quest nya!" Arya berteriak pada kami.
"Ya!" Jawab kami semua.
---------------
QUEST BERHASIL DISELESAIKAN
SELAMAT! ANDA MENDAPATKAN HADIAH KEHIDUPAN & KONSTELASI SPONSOR
------------------------------------------------------------
---------------
SEORANG KONSTELASI INGIN MENJALIN KONTRAK DENGAN ANDA?
[YA] [TIDAK]
------------------------------------------------------------
"Konstelasi Sponsor? Apa itu?" Roro bingung setelah ada pemberitahuan dari system.
Ini dia awal dari pertempuran kami, dengan monster yang jauh lebih kuat. Dari sini kekuatan yang luar biasa akan diperoleh semua players. Dari sini mereka akan berlomba-lomba untuk menjadi yang terkuat diantara players lainnya.
.
.
.
To Be Continued
***