Cherreads

Chapter 83 - Kembali ke Versi Sebelumnya

Reims perlahan membuka matanya, hal pertama yang dia lihat adalah dia berada ditempat yang terbengkalai.

Ingatan Reims mendadak menghilang, karena saat ini yang dirasakan olehnya adalah sebagai Storm Realms. 

Storm terkejut mengapa dia berada disini, apalagi dia hanya seorang diri dalam keadaan terluka sedikit parah.

"Sialan, monster serangga sangatlah menjengkelkan!"

Kesal Storm bangkit dengan umpatan kasarnya, hampir saja dia mati diserang banyak sekali monster serangga aneh.

Saat ini Storm melarikan diri dari banyak pahlawan bumi yang mengincarnya. Alasan Storm menjadi buronan adalah karena dia membunuh banyak manusia lemah tak berdosa.

Storm meluapkan rasa penyesalannya atas kehilangan adik berharganya, dengan menjadi penjahat yang bengis.

"Huh, Aku harap aku mati menyusulmu Jessy!"

Storm menarik nafas kasar, membayangkan kematiannya sendiri ditangan para pahlawan bumi.

Mengingat saat ini dia menjadi buronan paling terkenal dimana mana, Storm nekat memasuki hutan yang kumuh bekas peninggalan kota yang terbengkalai ini.

Namun dugaannya salah, Storm justru dikejar kejar oleh banyak sekali monster serangga dengan berbagai bentuk mengerikan.

--

"Srrht!"

Seekor monster belalang raksasa lengkap dengan duri duri tajam dibanyak sayapnya, merasakan ada hawa manusia tak jauh darinya.

Dengan kecepatan penuh monster serangga belalang rupa mengerikan itu terbang menuju dimana hawa manusia itu berada.

Didalam fikiran para monster hanya makan dan makan, lalu berevolusi menjadi monster yang jauh lebih ganas juga mengerikan.

Dengan memangsa makhluk yang lemah mereka akan mendapatkan nutrisi yang cukup memenuhi kriteria evolusi selanjutnya.

"Whuss!

Monster belalang mengerikan itu terbang dengan kecepatan penuh menuju titik tempat yang dirasakannya.

--

Storm yang sudah kelelahan bertahan hidup sendirian dari serangan monster serangga, ditambah saat ini dia sudah dikejar oleh para pahlawan bumi atau Hero.

Storm terduduk lesu dipinggir bebatuan, menatap kearah depan dengan tatapan hampa.

"Mengapa takdir yang kuterima sangatlah menyedihkan sekali?"

Storm bertanya didalam hatinya sendiri, Storm merasa jika hidupnya seperti permainan yang dapat dimainkan oleh penciptanya sendiri.

Storm dianggap buronan lantaran membunuh banyak manusia tidak berdosa, namun apa yang tidak mereka ketahui.

Bahwa Storm sudah sepenuhnya dapat berubah wujud menjadi monster secara penuh, hal itulah membuatnya tak sadarkan diri selama dibawah kendali wujud monsternya.

Karena itulah mengapa saat ini dirinya sangat diincar oleh banyak pihak dunia. Mereka semua ingin mengeksekusi manusia yang sudah menjadi monster hybrid sepertinya itu.

"Jika sudah begini, aku boleh buat?"

Storm kembali berdiri dengan penuh semangat menggebu gebu didalam dirinya.

"Aku harus membuktikan bahwa aku monster yang memiliki perasaan, tidak seperti apa yang mereka bayangkan!"

Tekad Storm tegas pada dirinya sendiri untuk berani melawan meski harus menghadapi satu dunia sekalipun.

"BOOM!"

"Duaarrh!"

Muncul sebuah serangan cepat lalu menghantam tanah begitu kerasnya, hingga meluluhlantahkan area sekitar menjadi kawah lumayan besar.

Storm terpental puluhan meter sampai akhirnya menabrak sebuah pohon besar hingga roboh.

Tulang Storm terasa seperti patah jika merasakannya, tapi karena dia sudah menjadi monster maka renegerasinya akan membantunya dalam penyembuhan skala cepat.

"Kau hampir membunuhku, monster brengsek!"

Ucap Storm sembari membersihkan wajahnya yang berantakan, Storm perlahan berdiri bersiap membalas serangan dari monster menjengkelkan itu.

More Chapters