Cherreads

Chapter 3 - Bab 3 – Lidah dan Belati

Pagi menyambut kamp Kaelen dengan kabut dan bau tanah basah. Para prajurit bersiap melanjutkan pergerakan, tapi Kaelen tak beranjak dari tendanya. Ia sedang memandangi peta besar di atas meja—garis-garis strategi, panah merah, dan lingkaran hitam menandai wilayah-wilayah yang sudah ia ambil alih dengan darah.

Di sisi lain tenda, Seraphine berdiri di sudut. Masih dalam pakaian kemarin, rambutnya acak-acakan namun tetap anggun. Ia memperhatikan Kaelen seperti seekor kucing liar—diam, tapi waspada.

"Aku tahu cara membuat mereka tunduk," ucap Kaelen tanpa menoleh. "Rakyatmu. Pasukanmu yang tersisa. Mereka akan menyerah jika melihatmu sebagai tahanan."

"Dan kau akan menjadi pahlawan dalam dongeng siapa?" balas Seraphine, mendekat perlahan. "Atau kau hanya laki-laki kesepian yang membangun kerajaan dari sisa-sisa?"

Kaelen berbalik. Tatapannya tajam, tapi tak sekeras semalam. "Aku tidak butuh dongeng. Aku butuh kendali."

Seraphine tersenyum tipis. Ia melangkah ke meja, menunjuk titik di peta. "Kalau kau ingin kendali, jangan lewat lembah ini. Rawa di sana menelan kuda seperti neraka."

Kaelen sempat terkejut, walau hanya sesaat. "Kenapa kau membantu?"

"Karena jika aku jatuh, aku memilih jatuh dengan elegan." Ia mendekat, nyaris menyentuh dada Kaelen dengan jari. "Dan mungkin… karena aku ingin tahu seperti apa raja yang tidak pernah dimahkotai."

Seketika, terdengar suara langkah cepat di luar. Seorang penjaga masuk.

"Jenderal! Mata-mata kami menemukan pergerakan pasukan dari utara. Mereka membawa lambang Kuil Meridra."

Kaelen mengerutkan alis. "Kuil? Mereka tak pernah mencampuri urusan dunia kecuali..."

"...kecuali yang membawa kutukan." Seraphine menyela, matanya melebar sedikit. "Mereka tidak datang untukmu, Kaelen. Mereka datang untukku."

Sunyi sesaat. Kaelen menatap Seraphine, bukan sebagai tawanan, tapi sebagai kunci dari sesuatu yang lebih besar. Ia mulai menyadari—permainannya baru saja berubah. Dan ia bukan lagi satu-satunya yang memegang bidak.

---

Bab 3 selesai.

Cerita sekarang mulai membuka konflik baru dari luar: Kuil Meridra—kekuatan religius yang misterius—mulai bergerak. Seraphine ternyata menyimpan rahasia yang lebih dalam dari sekadar darah bangsawan. Mungkin semacam kutukan? Atau warisan sihir gelap?.

More Chapters