Keesokan harinya.
Storm memutuskan ikut bersama Bears Nystryn bersama pasukannya. Misi kali ini mendapatkan racun Poisonous Spider, salah satu Cyros cukup berbahaya.
"Apa yang terjadi dengan Shylpy? Mengapa dia sama sekali tidak terlihat dari kemarin?"
Storm bingung dan menatap sekitar pedesaan yang sama sekali tidak ada tanda 2 gadis kelinci itu.
"Shylpy beberapa hari ini mengurung diri dikamar...
"Entah mengapa dia tampak begitu menutup diri dari aktivitas desa!"
Sebagai sahabat, Emily berkata dengan nada pasrah mengenai kondisi Shylpy.
"Benar tuan, keadaan Shlypy seperti sehabis menerima kekecewaan yang menyakitkan baginya!"
Asgart membenarkannya, dia tidak bisa berbuat banyak membantunya.
Gobsy, Glisz, Baron Powrys, Gerd Gysors, kakek Glisz, kepala desa Hersy, Nyonya Rabecca, Carol, Eltypo, Emily, Asgart, Wildses, Lars, dan semua penduduk desa lainnya turut berkumpul didepan gerbang desa.
Mereka mempersiapkan lima buah kereta kuda dan bekal selama diperjalanan.
"Berhati hatilah diperjalanan karena bandit gunung kapan saja menyerbu kalian semua!"
Hersy mengelus jenggotnya sambil mengatakan kata bijaknya sebagai salah satu tetua desa.
"Tenanglah pak tua, aku tidak akan mati semudah itu!"
Storm dengan santai mengabaikan mereka semua dan memilih memasuki gerbong kereta kuda lebih dulu.
Baginya dia sama sekali tidak tertarik dengan para penduduk desa yang berkumpul seolah membiarkan mereka pergi.
"Maaf atas sikap tuan Rem itu kepala desa Hersy...
"Sepertinya dia menjalani hari yang lelah!"
Emily berusaha agar tuan citra tuan Rem tidak buruk dikarenakan sikapnya barusan tersebut.
"Kamu benar Emily, tuan Rem tidak bermaksud mengabaikan perpisahan kalian terhadapnya!"
Asgart membela Emily karena dia telah menjadi kekasihya beberapa waktu lalu.
Hersy sama sekali tidak mempermasalahkannya sebab tuan Rem tergolong masihlah muda. Biasanya anak muda lebih senang bersikap liar dan nakal dan telah menjadi kebiasaan bagi mereka.
Namun ada kalanya mereka sadar ketika dewasa. Apa yang mereka lakukan akan direnungi seperti roda kehidupan yang berputar.
"Hahaha"
"Dia mengingatkanku pada masa mudaku?"
Hersy tertawa keras dan dirinya teringat masa mudanya yang penuh perjuangan air mata.
Tuan Rem kembali mengingatkannya pada saat dia muda yang mana dia memiliki sikapnya yang sama. Keras kepala adalah salah satu contoh semasa mudanya yang rumit namun menyenangkan baginya.