Dibenua Antartika!
Lgris menunggangi Varentha mengitari benua dingin itu dengan gagahnya, Lgris tampak bangga atas dirinya sendiri karena menundukkan monster kuno.
Lgris merasa dia seperti difilm film fantasy, dimana salah satu tokoh kerajaan menunggangi naga sebagai tunggangannya bahkan membantunya berperang menghadapi musuh dari kerajaan lain.
Jika difilm fantasy biasanya berupa naga api yang menyemburkan nafas api, meluluhlantahkan medan perang dalam sekejab mata.
Maka Lgris menunggangi monster berupa naga es, dimana Varentah menyemburkan nafas dinginnya yang mampu membekukan apa saja mengenai targetnya.
"Ruarrrh!"
Varentha meraung keras hingga menggema keseluruh penjuru, seolah mengatakan monster kuno telah kembali dari hibernasinya.
Varentha terus mengepakkan sayap gagahnya, melewati perbukitan dan pengunungan es bersalju. Varentha terbang menuju keluar dari benua Antartika, tempat dimana ditersegel dalam kurun waktu lamanya.
"Tujuan kita adalah menuju negeri teknologi dunia, Aksrega United!...
Teriak Lgris memerintah Varentha menuju markas dimana Asosiasi Planes Hero berada.
Lgris berencana memamerkan monster kuno yang dia jinakkan, terutama kepada rekan rekan kelas S Hero sama sepertinya.
Bahkan kalau perlu Lgris berniat memamerkannya dihadapan Hero Dooms, tapi sayang Hero terkuat bumi itu sibuk dengan misi pentingnya.
"Rrrrrh!"
"Whuss!
Varentha segera mengepakkan kedua sayap perkasanya, melintasi awan langit menuju tempat tujuan dari tuan barunya itu.
--
Pasukan khusus yang dipimpin oleh Hero kelas S, Slash the wind of destruction berhenti sejenak disalah satu hutan kosong yang dipercaya sarang bagi monster kelinci.
Mereka melihat ada bekas pertarungan sengit dihutan ini, terbukti banyak mayat monster kelinci berserakan dimana mana.
Tapi tidak itu yang membuat mereka terdiam dengan seribu pertanyaan, melainkan semua monster kelinci yang mati itu menyisakan tulang belulangnya saja layaknya dimakan oleh monster yang jauh lebih kuat dari monster kelinci itu sendiri.
"Bekas pertarungan? Mungkin sekitar belum lama penghuni hutan ini mati secara mengenaskan!"...
Sang Slash the wind of destruction, berjongkok didepan salah satu bangkai monster kelinci yang mempunyai ukuran sangat besar tapi hanya menyisakan tulangnya saja.
Semua Hero kelas baik dari dua kelas S, dan puluhan dari kelas A serta B juga penasaran monster apa yang membuat tempat ini berantakan sekali.
Dilihat dari sini, area sekitar sudah rata dengan tanah. Seolah ada monster level bencana lainnya yang kembali menampakkan jati dirinya.
"Tidak salah lagi ini pasti perbuatan monster yang dapat berevolusi menjadi manusia itu?"...
Slash the wind of destruction menyimpulkan satu hal yang pasti, bahwa ini adalah perbuatan monster yang diburu oleh aliansi dunia saat ini.
"Cepat berpencar diarea sekitar hutan ini, jika menemukan petunjuk jejak yang mencurigakan segera lapor padaku...
"Baik tuan!"
Semuanya yang berada disini lantas segera berpencar sesuai arahan dari pemimpin khusus dari para Hero terbaik dalam melacak keberadaan musuh.
--
"Ah! Kenyang sekali!"
Storm terbaring diatas meja makan dengan wajah lelah, Storm kekenyangan menyantap hidangan monster kelinci hingga penuh satu meja dengan daging dari monster itu.
Storm tidak menyangka ternyata memakan monster jauh lebih enak daripada harus memakan hidangan cepat saji.
"Tidur enak kali ya?"
Awalnya Storm berniat menampakkan dirinya dihadapan publik, Storm berniat meminta untuk dibunuh saja oleh mereka karena merasa hidupnya tiada berarti.
Namun Storm mengurungkan niatnya, setelah kembali bertemu dengan banyak monster kelinci. Storm memasaknya dengan hidangan dari sop hingga roti isi daging monster kelinci.
Storm berfikir untuk menunda matinya dulu, sebab makanan masih terasa enak untuk dilahap dengan macam hidangan enak tersaji didepannya.