Cherreads

untuk hati yang tak ingin kembali

Fikacu_Fika
7
chs / week
The average realized release rate over the past 30 days is 7 chs / week.
--
NOT RATINGS
334
Views
Synopsis
Leonard Hartono, seorang CEO muda dan tampan dari Jakarta, tak sengaja bertemu dengan Aira—gadis desa sederhana yang hidupnya jauh dari gemerlap kota. Bagi Leo, Aira adalah satu-satunya wanita yang membuatnya merasa hidup. Tapi bagi Aira, Leo hanyalah badai lain dalam hidupnya yang tenang. Ia tidak ingin jatuh cinta pada lelaki kota yang hanya datang untuk singgah.
VIEW MORE

Chapter 1 - untuk Hati yang tak ingin kembali

Genre: Romantis, emosional, konflik batin

Bab : 1 Tersesat di tengah hujan

Langit mendung menggantung berat di atas desa Kayu Langit. Awan-awan kelabu menutupi seluruh horizon, seolah menyembunyikan matahari dari pandangan dunia. Di jalanan becek yang membelah persawahan, sebuah mobil hitam mewah tampak mencolok, berhenti tak bergerak.

Leonard Hartono, pria muda berusia tiga puluh dua tahun, berdiri di samping mobilnya yang mogok. Setelan jas hitam Armaninya sudah basah separuh, rambutnya lepek terkena gerimis. Matanya menatap layar ponsel yang tak ada sinyal, lalu menghela napas panjang.

Sial.

Dari kejauhan, langkah kaki mendekat. Suara gemericik lumpur yang terinjak disertai derap sandal jepit.

"Permisi," suara perempuan terdengar datar. "Ada masalah?"

Leo menoleh. Seorang gadis berdiri di depannya. Rambut panjangnya diikat sederhana ke belakang, wajahnya polos tanpa riasan. Ia memakai kaus abu dan rok batik yang lusuh namun bersih.

Mobil mewah dan gadis desa. Kontras yang mencolok.

"Mobil saya mogok," jawab Leo, berusaha terdengar santai.

Gadis itu menatap mobilnya, lalu menatap Leo.

"Orang kota memang gampang tersesat di sini," gumamnya.

Leo terdiam. Ia tidak tahu harus tersinggung atau tersenyum.

"Ada bengkel di sini?"

"Nggak ada," jawab gadis itu cepat. "Tapi ada Pak Salim, tukang servis mesin perahu. Dia bisa bantu. Ikut saya."

Leo ragu sejenak, lalu mengikuti langkah kaki si gadis yang berjalan cepat di tengah jalan tanah yang becek. Jas mahalnya terkena cipratan lumpur, tapi entah mengapa ia tidak peduli. Ada sesuatu tentang gadis ini yang membuatnya… ingin tahu lebih.

"Namamu siapa?" tanya Leo setelah beberapa langkah.

"Aira," jawabnya tanpa menoleh.

"Aku Leo."

"Aku nggak nanya," sahut Aira datar.

Leo terdiam. Dingin. Tapi menarik.

Dan tanpa ia sadari, langkahnya menuju desa kecil ini bukan hanya karena mobilnya mogok. Tapi mungkin, karena hatinya juga mulai kehilangan arah.

Kalau kamu setuju dengan gaya dan tone ceritanya, aku akan lanjutkan ke Bab 2: "Bukan Wanita Kota".

Kamu mau aku terusin sekarang juga? Atau ada perubahan yang ingin ditambahkan dulu?