Cherreads

Chapter 3 - Bertemu Seseorang

Setelah melakukan perjalanan panjang diriku memutuskan istirahat sebentar sebelum akhirnya sampai di ibu kota.

Oh ya diriku mendapatkan cukup bekal serta koin yang bisa digunakan di ibu kota nanti

Saat ini aku tengah istirahat di daerah yang disebut asparagus yakni sebuah hutan mati dengan wilayah yang cukup luas.

Sebelumnya diriku sempat tersesat dan tak mengetahui arah dan hal itu wajar bukan kalau tersesat?.

"Saatnya makan,.....uhh daging rusa pasti enak"dengan cepat melahap semua makanan dalam satu malam

Keesokan harinya aku memutuskan untuk pergi ke arah guordonia/barat sesuai saran seorang kakek yang kutemui di hutan asparagus.

Singkat cerita 6 jam berjalan diriku justru malah tersesat lagi"huh mengapa semua jalannya sama apakah aku hanya berputar-putar".

Dan akhirnya aku memutuskan untuk beristirahat di hutan ini,berbeda dengan hutan lainnya di hutan ini sangat banyak sungai dan hewan yang bisa kuburu.

"Seingatku nama tempat ini riverland ya?"ucapku sembari beristirahat,aku tak makan karena selagi aku tersesat tadi siang aku memutuskan memakan persediaan makananku lebih awal sehingga aku masih kenyang.

Hingga akhirnya akupun tertidur

*Krekk

Sebuah bunyi terdengar, dengan cepat aku terbangun dan langsung mengecek sekitar di momen tegang ini aku berfirasat bahwa mungkin ada makhluk buas yang tengah mengintai ku.

Tiba-tiba muncul suara tepat di belakangku dengan reflek aku menarik pedangku dan bersiap menghadapi apa yang tengah mengintai ku

Brakk!!!

Sebuah pukulan keras tepat mengenai kepala belakangku mengakibatkan aku pingsan,.... bangun-bangun aku sudah berada di kasur dan di kamar yang asing aku beranjak dari kasur untuk mengambil peralatanku pikirku aku tengah disandera.

"Sialan siapa yang berani melakukan padaku?,akan kupenggal kepalanya"

"Oh,kau ingin memenggalku"ucap seorang tepat di belakangku dengan reflek aku membalik kepala kebelakang dan disitu berdiri seorang pria muda dengan sebilah pedang.

Awalnya kami hanya menatap,mungkin saling mewaspadai dan diriku mencoba secara pelan mengambil sebuah dagger tepat di sabuk belakangku tapi pria tua itu nampaknya sadar dan langsung menodongkan pedangnya terhadap diriku namun terlihat dia cukup panik dan tangannya gemetar.

Aku pun menyadarinya dan dengan cepat memegang pedang dan merampasnya lewat gagangya,lalu diriku langsung membanting dan menodongkan balik pedang itu padanya dia terlihat pasrah dan berkata"ini hanya salah paham mohon lepaskan aku"ucapnya ketakutan.

Setelah kulihat baik baik sekitaran rumah ini aku menyadari bahwa tak ada satupun armor dan senjata dan dengan ini terungkap bahwa dia hanya seorang petani.

"Lalu siapa kau,apakah kau yang memukulku tadi malam,jawab atau kubunuh kau"

"Maafkan aku, awalnya kupikir adalah salah satu prajurit nemean yang tengah berada di hutan ini,maafkan aku"

Diriku menarik pedangku kembali dan menaruhnya kembali di sabuk,lalu diriku mengangkat pria muda itu.

"Jadi kau yang mengobati ku?"tanyaku

"Ya,setelah kulihat baik baik ternyata kau bukan salah satu dari mereka dan demi membalas perbuatanku aku membawamu kerumahku"

"Terima kasih dan aku juga meminta maaf telah membantingmu diriku pikir bahwa aku tengah disandera"

Lalu diriku berbincang banyak hal dengan anak muda ini dan setelah mengobrol aku pun tau bahwa dia bisa dibilang seumuran dengan diriku,namanya Desmond dan dia seorang petani sedangkan kedua orang tuanya telah lama meninggal dan hanya tersisa dirinya yang mengurus kebun lahannya.

"Jadi Desmond apakah kau tau arah menuju ke ibu kota?"tanyaku

"Aku tau,hmm pasti tujuanmu kesana untuk menjadi prajurit bukan?"tanya dirinya

"Bagaimana kau bisa tahu,berarti kau tahu yah jalan menuju ke ibu kota"

"Ya semua orang juga tau orang dari desa terpencil atau kota lainnya yang pergi ke ibu kota,untuk menjadi seorang prajurit,aku tahu karena diriku pernah dengan ayahku untuk membeli bibit.Jika kau mau aku akan memberi petanya"

"Sungguh?,wah terima kasih banyak aku sangat membutuhkan hal ini"

Lalu dia pun menyuruhku menunggu sebentar agar ia mengambil petanya.

"Ini petanya,tapi kau bisa membaca peta bukan?"

"Hmmm, sebenarnya aku tidak tahu hehehe"

Dia pun menepuk dahinya

"Jadi bagaimana dirimu kesana sedangkan kau tak mampu membaca peta"

"Iya juga,aha aku punya ide bagaimana jika aku ingin kau yang mengantarku,akan kubayar deh beberapa banyak koin emas atau silver"

*Aku mendapatkan uang setelah Otto memberiku beberapa hehehe

"Hmmm,aku menolaknya maaf aku tak bisa aku harus mengurus lahan ayahku

Dan perjalanan ke ibu kota memakan banyak waktu"

"Baiklah aku mengerti,tapi apakah kau yakin tak ingin mengikuti ku?"

"Hah apa maksudmu bukankah aku sudah bilang-"

"Yah singkatnya aku tahu kau juga ingin bukan terlepas dari beban ini"

"Maaf aku tak mengerti maksudmu"

"Kau berbohong,aku menyadari bahwa sedari tadi kalimatmu seakan-akan merujuk bahwa kau ingin ikut pergi!"

"Aku...ya aku ingin pergi aku sudah capek hidup sendiri dan kesepian disini,tapi bagaimanapun juga aku harus tetap menjaga lahan ayahku hanya itulah satu satunya peninggalan beliau"

"Aku mengerti,baiklah Desmond sampai jumpa dan oh ya namaku Gordon,maaf jika sebelumnya aku membantingmu"

Lalu aku pun mengambil barang-barangku dan lekas pergi sembari belajar membaca peta.

"Gordon,aku ingin ikut biarkan aku ikut bersamamu,maaf jika aku membohongi dirimu"

Diriku tersenyum dan akhirnya kami berdua melakukan perjalanan bersama

BERSAMBUNG

More Chapters