Cherreads

Chapter 27 - Wawancara Beasiswa dan Doa-doa Sepanjang Malam

Hari wawancara beasiswa pun tiba. Pagi itu, Rangga berdiri di depan cermin, mengenakan kemeja putih yang dipinjam dari temannya di pesantren. Celana bahan warna hitam disetrika rapi. Wajahnya bersih, rambut disisir ke samping. Meski detak jantungnya kencang, dia berusaha tampil tenang.

"Gue harus buktiin, bukan cuma buat diri sendiri, tapi buat semua anak jalanan yang nggak pernah dikasih kesempatan."

Sesampainya di tempat wawancara, suasananya begitu formal. Para peserta lain tampak rapi dan percaya diri. Rangga sempat menunduk, merasa kecil. Tapi bayangan wajah Mimih, suara tawa Abah, dan semangat teman-temannya membuat ia mengangkat kepala.

Saat masuk ruangan, pewawancara menatapnya penuh rasa ingin tahu.

"Perkenalkan, nama saya Rangga. Saya berasal dari latar belakang jalanan. Tapi hari ini saya berdiri di sini karena saya punya mimpi: membuka bengkel, dan ngajarin anak-anak muda agar nggak nyasar kayak saya dulu."

Pewawancara tampak terdiam. Salah satunya tersenyum lalu bertanya, "Apa yang membuat kamu yakin kamu pantas mendapatkan beasiswa ini?"

Rangga menatap lurus, "Karena saya tahu rasanya dicuekin dunia. Dan sekarang saya punya tempat yang percaya saya bisa. Saya nggak akan sia-siakan kepercayaan itu."

Wawancara selesai. Tapi malamnya, Rangga belum bisa tidur. Ia sujud berlama-lama. Doa-doa keluar dari hatinya, dalam bahasa yang paling jujur.

"Ya Allah, kalau ini jalan yang Engkau pilihkan untuk aku, mudahkanlah. Kalau bukan, jangan biarkan aku menyerah."

More Chapters