Cerita di televisi terus berlanjut.
Sebagai pahlawan terakhir dari tiga karakter utama wanita, Bronya akhirnya muncul.
Ia sedang mencoba membuka kode pintu belakang kapal perang.
"Kak Mei... Kiana..."
"Bronya... harus lebih cepat..."
Di tengah situasi genting, jari-jarinya mengetuk panel kontrol dengan kecepatan tinggi. Proses dekode pun semakin cepat.
"Dekripsi selesai!"
Klik...
Pintu belakang terbuka secara otomatis.
Bronya melayang keluar dengan tergesa-gesa...
Benar-benar melayang, bukan berjalan. Tidak seperti yang lain, ia sama sekali tidak menggunakan kakinya.
Kiana yang menonton agak kebingungan, tidak paham bagaimana adegan ini difilmkan.
Namun, karena semua orang tampak begitu terfokus pada jalan cerita, ia pun menahan rasa penasarannya dan melanjutkan menonton.
Tampilan layar beralih ke sudut pandang Bronya.
Di dek, terlihat sisa-sisa Beast honkai yang telah hancur, potongan tubuh mereka berserakan. Jelas, semua itu dipotong oleh bilah tajam.
Di antara puing dan darah, Mei terlihat sedang menggendong Kiana yang pingsan.
Begitu melihat Bronya, Mei merasa sedikit lega.
"Bronya... Syukurlah kamu baik-baik saja..."
Begitu tubuhnya mulai melemah, kekuatan terakhir yang menopangnya pun menghilang. Mei jatuh ke samping.
Bronya segera melompat maju dan menangkapnya: "Kak Mei!"
"Mei?"
Kiana perlahan membuka matanya.
Begitu melihat Mei tak sadarkan diri, ia berteriak cemas: "Mei!!"
Suara Himeko terdengar dari headset: "Bronya, segera laporkan situasinya!"
Bronya langsung melaporkan semua yang terjadi.
Setelah mendengar bahwa semuanya aman, Himeko tampak lega: "Aku mengerti, Bronya. Mei aku serahkan padamu."
Bronya menjawab: "Mayor Himeko, jangan khawatir. Kak Mei sekarang stabil, dan Kiana menggendongnya. Urusan sisanya biarkan Bronya yang selesaikan."
Kiana lalu menggendong Mei di punggung dan berjalan masuk ke kapal bersama Bronya.
"Omong-omong, Himeko, apa itu 'program pembatasan' yang disebut Mei tadi? Dan hitungan mundur itu? Kenapa aku belum pernah dengar sebelumnya?"
Himeko menjawab: "...Itu cerita panjang. Aku akan jelaskan nanti setelah misi selesai."
Kiana pun tidak bertanya lebih jauh dan melanjutkan misi bersama Bronya.
Begitu mereka masuk ke dalam kapal, serangan dari Beast honkai jauh berkurang.
Keduanya pun bisa bergerak tanpa banyak perlawanan.
Selama waktu itu, Mei mulai sadar kembali dari pingsannya.
Setelah memastikan kondisinya stabil, mereka memutuskan untuk membiarkannya beristirahat.
Saat mereka terus masuk ke bagian lebih dalam kapal...
Tampilan interior kapal pun terlihat di layar—dari struktur berteknologi tinggi hingga mecha-mecha dengan bentuk unik, semuanya membuat penonton terpukau.
Teresa yang hari itu absen di studio waktu syuting adegan ini karena pekerjaan, bahkan lebih terkejut lagi dan bertanya:
"Apa ini benar-benar difilmkan di kapal sungguhan?"
AI-chan yang juga menonton menjawab dengan bangga:
"Tentu tidak~ Semua ini dibuat dengan efek khusus saat pascaproduksi!"
Teresa tampak masih ragu.
"Bahkan kalau ini efek khusus, imajinasi sutradaranya tentang kapal perang sungguhan dan pengambilan gambarnya luar biasa. Ini jauh lebih bagus dari sutradara terkenal sekalipun."
Perlu diketahui, di dunia ini, Beberapa film sci-fi perusahaan terkenal memiliki kualitas keren seperti star war atau Interstellar memang memiliki ide-ide keren, tapi itu setelah munculnya perusahaan IPC.
Sebelum munculnya perusahaan IPC beberapa film sci-fi dengan kualitas bagus tapi tidak sebanding dengan sekarang.
Hasilnya, banyak penonton yang dulu hanya berkata, "Yang penting efek spesialnya bagus, alur ceritanya nggak masalah."
Sekarang, dengan munculnya perusahaan IPC dan teknologi Mereka yang di investasikan ke berbagai bidang dari kebutuhan hidup, hiburan dan militer.
Banyak penonton merasa film atau drama yang mereka tonton itu seperti sinetron konohasiar.
Tiba-tiba, Teresa melihat mecha aneh di layar.
Mecha itu dulu menarik perhatiannya waktu syuting tapi karena usianya dan status sosial Teresa menahan diri untuk bertanya dulu.
Tapi sekarang tidak lagi jadi Teresa bertanya
"Apa mungkin... mecha ini bisa dikendarai?"
Sebelum ia selesai bicara, di layar, Kiana terlihat mencoba mengendarai mecha, tetapi Bronya melarangnya.
Teresa agak kecewa dan bergumam
"Ternyata tidak bisa dikendarai..."
Tidak ada yang menjawab.
Kiana yang tahu kelanjutan seperti apahanya tersenyum:
"Bibi jangan khawatir Lihat saja terus~"
Dengan rasa penasaran, Teresa kembali menatap layar.
Di dalam cerita.
Bronya berkata
"Untuk mengemudikan mecha dengan aman, seseorang perlu menjalani pelatihan lebih dari 10.000 jam, serta menguasai dasar-dasar elektromagnetisme, mekanika fluida, dan aerodinamika."
Kiana jelas tidak percaya.
"Hah? Kamu bercanda ya? Kelihatannya lebih mudah dari naik sepeda!"
Lalu dia langsung melompat ke dalam mecha.
"Kiana, jangan sembarangan--"
Mei berusaha menghentikannya, tetapi sudah terlambat.
Kiana mengendarai mecha itu, lalu memutar arah dan menembaki para monster Honkai yang mengejar dari belakang.
Ledakan terjadi di mana-mana di dalam kapal, dan mecha itu menerobos gelombang musuh, menghancurkan mereka dengan kekuatan brutal.
Estetika ala mesin perang pun terpampang dengan sangat nyata.
Adegan ini membuat Teresa tercengang.
"Itu... benar-benar bisa dikendarai?"
Tidak...
"Apa ini benar-benar cuma serial TV?"
"Bagaimana mereka merekamnya?"
Ia menunjuk ke layar dan bertanya pada AI-chan
"AI-chan, jangan bilang ini juga cuma efek spesial?"
AI-chan menggelengkan kepalanya.
"Tidak ini bukan efek spesial itu Mecha sungguhan."
Teresa memasang wajah terkejut.
"Mana ada mecha sungguhan yang bisa dikendarai di dunia nyata?"
AI-chan tersenyum manis.
"Tapi ini memang Mecha sungguhan walaupun bukan untuk pertempuran tapi lebih untuk pajangan saja~"
Teresa memasang wajah tak percaya dan buru-buru bertanya.
"Pajangan siapa orang Boris seperti itu? Jangan-jangan Caelus?"
Teresa merasa seperti bermimpi.
Teknologi Mecha saat ini masih dalam pengembangan oleh berbagai kekuatan di seluruh dunia termasuk kakeknya Otto.
Tapi apa yang dia lihat, sekarang tempat perusahaan hiburan yang dia tempati sekarang memiliki teknologi Mecha.
"Tentu saja bukan!"
jawab Caelus dari samping.
"Mecha tersebut hanya Mecha prototipe yang di buang dan tidak layak guna jadi seseorang dari perusahaan IPC memberikan Mecha ini sebagai hadiah untuk ku."
Hah?
Semua orang terkejut.
Mecha di buang?
Orang dari IPC?
Hadiah dari IPC?
Setiap hal di dunia ini yang menyangkut IPC pasti hal pertama yang ada di benak semua orang adalah teknologi IPC yang seratus tahun lebih maju dari semua teknologi yang ada di dunia.
Dan sekarang seseorang memberikan Mecha ini sebagai hadiah kepada Caelus.
Siapa sebenarnya Caelus?