Cherreads

Chapter 113 - PELUANG

Aku tidak terpaksa,

Aku dipaksa.

Oleh kegetiran yang ujungya lagi-lagi resonansi.

Lensa ku adalah residual memori.

Berwujud aseli tanpa menyerupai.

Tak malu-malu berosilasi pada frekuensi alami.

Bahkan rasanya tukang operasi sudah tak mau mengantisipasi.

Wujudnya sama seperti pengulangan kata,

Seperti itulah secarik kertas kalimatnya meminjam kekata dimasa masam.

"Resonansi boleh jadi residual memori, pun pada detik aseli."

Tapi, ototku sudah bosan mengolah kalori lebih banyak dari energi. Ia berubah galak jadi sekumpulan lemak.

Hanya saja ia dilapisi kulit dengan lapisan kasat yang luput seringkali.

"Aku dipaksa semakin dekat dengan terpaksa"

Tapi bagaimana pelik yang acapkali jadi rima?

Bukankah banyak rima yang sempurna sudah tertulis dengan ironi?

Bukankah sarkas sudah tertulis pada rima yang tidak sempurna?

Semoga kau mengerti, caraku mendeskripsikan luka, dan pedih yang kusajikan di atas piring.

Dan mari kita hitung berapa peluang kecewa hendak bertamu, walau hanya sekadar.

More Chapters